Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

MENGASIHI SESAMAKU MANUSIA

Satu kalimat menarik dari T. W. Manson yang mengatakan, “While mere neighbourhood does not create love, love does create neighbourliness.” Kalau secara bebas diterjemahkan demikian , kasihlah yang menciptakan relasi dengan sesama , bukan relasi itu sendiri.   Kisah orang Samaria di Lukas 10:25-37 adalah contoh tepat tentang kasih yang benar terhadap sesama. Kisah itu bukan hanya menyangkut tentang menolong orang yang kesusahan, namun pada dasarnya menjelaskan perspektif  Tuhan Yesus sendiri tentang pelayananNya di dunia ini, yaitu pelayanan kasih yang menyelamatkan.   Di pasal-pasal sebelumnya Lukas memperlihatkan pelayanan Tuhan Yesus: menyembuhkan orang sakit kusta (5:12-13), menyembuhkan pada hari Sabat (6:10), menyembuhkan hamba perwira di Kapernaum (7:10), mengusir roh jahat dari orang Gerasa (8:29), menyembuhkan anak perempuan Yairus (8:54) dan perempuan yang sakit pendarahan (8:48) serta menerima pelayanan perempuan berdosa (7:37-38) yang disaksi

KARAKTER PENDIDIKAN TEOLOGI DI ERA PASCAMODERN

Gambar
Pendidikan teologi pada dasarnya pendidikan yang menghasilkan rohaniwan. Aspek kehidupan  rohani menjadi salah satu aspek penting, tentunya selain aspek akademis dan pelayanan, dalam  proses pendidikan. Aspek-aspek tersebut diharapkan, dengan kurikulum, pola pembinaan,  lingkungan sekolah dan sebagainya, dapat menghasilkan lulusan yang memiliki pemahaman,  karakter dan keterampilan yang baik, sehingga siap dan mampu berkarya di ladang pelayanan. Beda sekolah, beda pula sistem, dasar teologia, metode pembelajaran, model pembinaan dan nilai-nilainya. Namun ada satu hal yang sama, yaitu keinginan untuk dapat menghasilkan lulusan yang baik dan siap melayani. Namun di ladang pelayanan ada banyak persoalan timbul, bahkan ditimbulkan, oleh para lulusan seminari tersebut. Mereka terkait dengan beragam persoalan, seperti masalah kejujuran, integritas, keteladanan, komitmen pelayanan dan sebagainya. Dengan kata lain, semua hal yang terkait dengan masalah moral.